Terkait Proyek Tol Trans-Sumatera dan Hunian di IKN, Pemerintah Tawari Turki Kerja Sama

Terkait Proyek Tol Trans-Sumatera dan Hunian di IKN, Pemerintah Tawari Turki Kerja Sama


Pantau Proyek — Pemerintah menawari Turki sejumlah proyek kerja sama investasi bidang infrastruktur di sektor jalan tol dan perumahan di Indonesia.

Proyek kerja sama investasi yang ditawarkan yaitu beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seperti ruas Jambi-Rengat dan ruas Rengat-Pekanbaru (Pekanbaru-Siak) dengan total panjang 282,7 kilometer, dan proyek Jalan Tol Akses Ibu Kota Negara Baru (IKN) seksi III dan IV dengan total panjang 33,76 kilometer.

Kemudian proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sektor perumahan di Zona 1A IKN untuk 11.268 unit hunian tahun pementasan 2021 hingga 2024.

“Kami sangat menantikan partisipasi Turki dalam pelaksanaan program-program pembangunan di Indonesia terutama pada sektor jalan tol dan proyek perumahan di IKN baru,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Senin (13/12/2021).

Menurutnya, Turki telah memiliki pengalaman yang banyak terutama dalam keberhasilannya membangun Ibu Kota Ankara.

Basuki mengapresiasi Turki yang telah berhasil membangun Ibu Kota Ankara dengan baik.

“Saat berkunjung ke Turki, saya terkejut dengan kemiripan kondisi geografi, topografi, serta lingkungan antara Ibu Kota Ankara,” imbuh Basuki.

Perusahaan-perusahaan konstruksi Turki juga merupakan kontraktor global terbaik yang telah berhasil melaksanakan 10.725 proyek di 128 negara dengan investasi senilai 424,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.094 triliun.

Sebagian besar investasi tersebut berada di sektor perumahan dan konstruksi jalan, jembatan dan terowongan di Eropa, Asia, dan Timur Tengah.

Basuki menjelaskan, terdapat sejumlah skema kerja sama yang ditawarkan dalam berinvestasi di Indonesia di antaranya yaitu melalui skema Kerja Sama Badan Usaha (KPBU) dan Engineering, Procurement, Construction (EPC).

Selain itu, Basuki menyebut bahwa masih banyak potensi dan peluang kerja sama investasi lainnya di bidang infrastrutkur yang dapat digarap.

“Kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan Turki harus dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut agar kita dapat meraih hasil yang sama baik,” tutur dia.

Diketahui, kunjungan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal beserta para perwakilan perusahaan Turki di Kantor Pusat Kementerian PUPR merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Turki.

Pertemuan ini terjadi pada awal November 2021 di Kantor Kementerian Perdagangan Turki yang disertai kunjungan lapangan ke Jalan Tol Ankara-Ni?de di Ankara, Turki.

Pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Turki di bidang infrastruktur.

Lalu mengatakan hingga saat ini setidaknya terdapat dua perusahaan Turki yang telah menindaklankjuti hasil kunjungan antara kedua negara tersebut.

Perusahaan pertama fokus pada pembangunan jalan tol. Sedangkan perusahaan kedua merupakan perusahaan terbesar kedua di dunia untuk bidang perumahan prefabrikasi.

“Perusahaan-perusahaan Turki tersebut telah berkomunikasi dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan akan ikut mengunjungi jalan tol di Sumatera untuk membantu restrukturisasi dan mengundang para investor,” kata Lalu.

 

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.