Nasib Pembiayaan Ibu Kota Baru Pasca Mundurnya SoftBank dari Proyek IKN

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, Board Director, Executive Vice President & CSO Kataunori Sago dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. Pertemuan tersebut membahas investasi sebesar lima miliar dolar AS untuk membangun ekosistem transportasi daring berbasis kendaraan bertenaga listrik. (Foto: ANTARA)

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, Board Director, Executive Vice President & CSO Kataunori Sago dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. Pertemuan tersebut membahas investasi sebesar lima miliar dolar AS untuk membangun ekosistem transportasi daring berbasis kendaraan bertenaga listrik. (Foto: ANTARA)

Nasib Pembiayaan Ibu Kota Baru Pasca Mundurnya SoftBank dari Proyek IKN


Pantau Proyek – Ketua Tim Komunikasi Ibu Kota Negara (IKN), Sidik Pramono, menanggapi hengkangnya SoftBank dari proyek ibu kota baru. Sidik mengatakan pemerintah tetap akan mengandalkan pendanaan mega-proyek ibu kota di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu dari berbagai sumber.

“Pada prinsipnya, pembiayaan pembangunan IKN bisa berasal dari APBN dan sumber-sumber pendanaan lain yang sah menurut ketentuan perundang-undangan,” ujar Sidik saat dihubungi pada Sabtu, 12 Maret 2022.

SoftBank mengkonfirmasi bahwa perusahaan tidak akan berinvestasi di proyek IKN. Keputusan itu disampaikan pada Jumat, 11 Maret 2022.

Baca Juga: 

Sidik berujar komitmen pihak investor atau pihak di luar pemerintah perihal pembiayaan IKN memang masih dalam tahap awal. “Dalam realisasinya nanti, tentu semuanya akan dibicarakan lebih detail bersama pemerintah,” kata Sidik.

Pada Januari 2020 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengklaim SoftBank berminat menyuntik dana segar untuk pembangunan IKN mencapai US$ 100 miliar. Menurut Luhut kala itu, nilai investasi yang ditawarkan Jepang terlalu besar.

Padahal, pemerintah menilai investasi US$ 25 miliar sudah cukup lantaran rancangan pemindahan ibu kota telah berjalan. Berawal dari minat investasi tersebut, Indonesia akhirnya menunjuk Masayoshi Son sebagai Ketua Dewan Pengarah IKN bersama Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ.

Namun seiring dengan mundurnya SoftBank dari proyek IKN, pemerintah pun masih mengkaji struktur organisasi otorita yang akan mengurusi pembangunan ibu kota. Sidik menjelaskan, struktur Otorita IKN akan tertuang dalam peraturan presiden (Perpres).

“Saat ini Bappenas bersama kementerian dan lembaga lain sedang menyiapkan rencana Perpres tersebut,” ucap Sidik.

Pembangunan IKN Butuh Dana hingga Rp 110 Triliun pada Tahap Pertama

Ditemui di kantornya pada akhir Januari 2022, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pendanaan pembangunan IKN salah satunya akan mengandalkan pemanfaatan aset-aset negara. Pada tahap pertama hingga 2024, Bappenas mencatat pembangunan IKN membutuhkan modal Rp 110 triliun.

“Skema pendanaan pertama, kita akan memaksimalkan, mengoptimalkan aset-aset negara yang tidak dijual. Misalnya Gedung Bappenas,” ujar Suharso.

Baca Juga: Proyek Ibu Kota Negara Berlanjut, Jokowi Anggarkan Rp 510 M dalam RKP 2022

Adapun aset-aset gedung kementerian dan lembaga yang ditinggal pindah ke Kalimantan Timur bakal disewakan kepada swasta. Pemerintah akan memikirkan pelbagai cara untuk meningkatkan nilai aset-aset tersebut guna memperkuat dukungan terhadap proses pembangunan IKN.

“Tapi harus dipastikan dulu Jakarta mau jadi apa sehingga aset pemerintah di sini menjadi bernilai. Investor mau,” kata dia.

Selain mengandalkan pemanfaatan aset, anggaran pembangunan ibu kota akan bersumber dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) hingga modal swasta. Dengan demikian, Suharso menampik pembangunan IKN di Penajam Paser Utara ini bakal menggerus APBN.

 

Sumber: Tempo.co