Pemerintah Anggarkan Rp29,53 T dari SBSN, Bangun 880 Proyek

Foto: Pemandangan Gedung bertingkat di Jakarta. (Dok. Ilustrasi/Net)

Foto: Pemandangan Gedung bertingkat di Jakarta. (Dok. Ilustrasi/Net)

Pantau Proyek — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan dana yang diperoleh dari penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) sebesar Rp29,53 triliun untuk membangun 880 proyek infrastruktur pada tahun ini. Proyek itu tersebar di 11 kementerian/lembaga (k/l) di 34 provinsi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman merinci dana itu digunakan untuk 68 proyek infrastruktur transportasi darat, laut, udara, dan gedung politeknik di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan 153 proyek infrastruktur jalan dan jembatan di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR.

Selanjutnya, 65 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahan, pengelolaan bendungan dan embung, pengelolaan irigasi dan drainase utama perkotaan, dan penyediaan air baku di Ditjen Sumber Daya Alam (SDA) Kementerian PUPR.

Lalu, 10 proyek embarkasi haji dan 45 proyek pusat pelayanan terpadu di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), 20 proyek pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN, serta 215 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam di Kemenag.

Kemudian, 135 proyek pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, satu proyek pembangunan taman nasional, satu pembangunan SMK Kehutanan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 25 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi, dan dua gedung LLDIKTI di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Meleset! Proyek Kereta Cepat Molor Operasi Sampai 2023

Sisanya ada sembilan proyek di BRIN, 97 proyek di Kementerian Pertahanan, 26 proyek di Polri, lima proyek di Kementerian Pertanian, satu proyek di BMKG, serta satu proyek di Kementerian Perindustrian.

“Total alokasi pembiayaan proyek melalui SBSN sejak 2013 sampai 2022 telah mencapai Rp175,37 triliun,” ucap Luky dalam siaran pers yang dirilis Rabu (26/1).

Ia mengatakan total dana itu digunakan untuk membangun 4.247 proyek di 11 k/l yang tersebar di 34 provinsi. Menurut dia, nilai pembiayaan, jumlah proyek, dan k/l yang menggunakan SBSN terus meningkat setiap tahun.

“Hal ini menunjukkan sambutan yang baik dari k/l dalam memanfaatkan model pembiayaan SBSN untuk melaksanakan kegiatan pembangunan di berbagai bidang,” jelas Luky.

Baca Juga: Proyek KEK Tanjung Api Gagasan SBY Dicabut Jokowi

Untuk 2021 sendiri, Luky menambahkan realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN sebesar 85,52 persen. Sisa pekerjaan seluruh proyek tersebut akan dilanjutkan pada tahun ini.

“Rata-rata realisasi dari proyek SBSN selama ini mencapai 93 persen sampai 96 persen. Dengan demikian, proyek SBSN dapat berkontribusi positif terhadap pembangunan nasional,” tutup Luky.

 

Sumber: CNN Indonesia